Kebocoran data menjadi penyebab terjadinya lonjakan serangan siber pada 2024 hingga membuat perusahaan rata-rata alami kerugian mencapai US$4,88 juta akibat tidak menerapkan cybersecurity audit. Hal ini tentu mengerikan bukan?
Peristiwa itu terjadi lantaran masih banyak bisnis yang menganggap bahwa cybersecurity audit sekadar formalitas, bukan fondasi keamanan yang perlu dibangun. Cybersecurity audit bukan sekadar memeriksa sistem, tetapi merupakan proses menyeluruh yang mencakup kebijakan internal, arsitektur IT, jaringan, hingga kontrol akses.
Dengan audit yang tepat, perusahaan dapat mengidentifikasi celah tersembunyi, memastikan sistem sudah memenuhi standar dan kepatuhan, menjaga reputasi bisnis tetap solid, hingga meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis.
Apa itu Cybersecurity Audit?
Cybersecurity audit adalah proses sistematis dan mendalam untuk mengevaluasi seluruh data kebijakan keamanan, kontrol sistem, dan kepatuhan suatu perusahaan terhadap regulasi yang berlaku dan potensi ancaman siber. Audit dilakukan untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diterapkan sudah sesuai standar dan efektif untuk mengatasi ancaman siber.
Audit mencakup proses pemeriksaan kerangka keamanan, identifikasi risiko, peninjauan kebijakan, mengujian penetrasi, hingga verifikasi standar keamanan dan regulasi. Proses audit dilakukan untuk memastikan adanya visibilitas penuh terhadap celah keamanan di infrastruktur IT, aplikasi, hingga proses operasional.
Hasil audit memberikan rekomendasi praktis untuk memperkuat sistem, memperbaiki kontrol, meningkatkan respons terhadap insiden, hingga meminimalkan risiko serangan sedini mungkin. Audit biasanya dilakukan oleh pihak eksternal untuk menjaga ojektivitas, namun tim internal independen juga dapat melakukan hal serupa.
Mengapa Perusahaan Anda Harus Siap Menghadapi Risiko Siber?
Di tengah meningkatnya kompleksitas dan frekeunsi ancaman siber terhadap bisnis-tanpa memandang ukuran dan industri, dibutuhkan sistem yang selalu update dan manajemen keamanan yang andal. Perusahaan yang masih mengandalkan sistem legacy lawas menjadi sangat rentan, karena jarang menerima update keamanan terbaru dan kerap tidak kompatibel dengan teknologi pertahanan modern.
Selain itu, masih banyak perusahaan yang terjebak pada pola pikir “bisnis yang terlalu kecil untuk menjadi target serangan siber” atau terlalu fokus menghindari risiko tanpa melihat peluang inovasi. Padahal, bisnis skala kecil hingga menengah kerap menjadi sasaran utama karena sistem keamanan dianggap paling lemah.
Untuk itu, kesiapan menghadapi risiko siber bukan hanya sekadar teknologi, tetapi juga terkait cara panda dan budaya internal perusahaan. Salah satu kunci utama memiliki kesiapan menghadapi risiko siber yakni dengan rutin melakukan penilaian risiko dan audit keamanan untuk meningkatkan sistem ketahanan, agar dapat mengenali titik-titik rentan dan membangun kepercayaan jangka panjang.
Seberapa Sering Audit Keamanan Harus Dilakukan dan Kenapa itu Penting?
Mengenai frekuensi audit keamanan yang harus dilakukan oleh perusahaan, hal itu bervariasi tergantung pada sektor industri, skala bisnis, hingga persyaratan regulasi yang harus dipatuhi seperti ISO 27001, GDPR, HIPAA, atau UU PDP. Diperlukan audit berkala untuk mendeteksi risiko yang dapat memicu kebocoran data hingga serangan besar.
Beberapa regulasi mensyaratkan audit dilakukan satu hingga dua kali dalam setahun. Untuk praktik terbaik, sebaiknya lakukan audit keamanan siber minimal satu kali dalam setahun, atau lebih sering jika terjadi perubahan besar pada sistem IT, arstitektur cloud, atau struktur organisasi.
Audit rutin bukan semata-mata soal kepatuhan, tetapi sebagai investasi untuk menjaga kelangsungan bisnis, meningkatkan efisiensi operasional, hingga mencegah kerugian finansial akibat pelanggaran keamanan.
Manfaat Cybersecurity Audit untuk Perusahaan
Selain menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk mematuhi regulasi dan standar, melakukan cybersecurity audit juga memberikan keuntungan strategis bagi kelangsungan dan pertumbuhan bisnis. Audit dapat membantu perusahaan menilai postur keamanan secara menyeluruh dan memberikan wawasan untuk memperkuat perlindungan bisnis terhadap ancaman digital yang terus berkembang.
Salah satu manfaat utama cybersecurity audit adalah mengidentifikasi celah keamanan yang selama ini tidak terlihat. Dengan mengevaluasi konfigurasi sistem, jaringan, hingga kontrol akses, audit dapat menemukan potensi titik masuk bagi peretas dan menyarankan langkah-langkah perbaikan sebelum terjadi pelanggaran.
Audit juga fokus pada perlindungan data sensitif, termasuk pengelolaan hak akses, penerapan enkripsi, dan kebijakan perlindungan informasi demi memastikan data penting perusahaan tetap aman. Di samping itu, audit juga memberikan perspektif baru terkait operasional bisnis melalui sudut pandang objektif yang mengungkap kelemahan prosedur atau kebiasaan yang selama ini kerap dianggap aman.
Bagaimana Menyiapkan Cybersecurity Audit?
Sebelum melakukan cybersecurity audit, pastikan Anda telah melakukan perencanaan dan pemahaman mendalam terkait infrastruktur dan IT perusahaan. Proses audit umumnya mencakup penilaian terhadap kontrol keamanan internal dan eksternal, termasuk kebijakan akses pengguna, autentikasi, dan manajemen identitas untuk memastikan hanya pihak berwenang yang dapat mengakses sistem penting.
Selanjutnya, audit akan menilai keamanan jaringan dan sistem, memeriksa firewall, sistem deteksi intrusi, dan endpoint protection yang digunakan. Penilaian terhadap sistem dan proses perusahaan terhadap kepatuhan regulasi sesuai standar ISO 27001, GDPR, atau UU PDP yang mencakup identifikasi risiko tersembunyi seperti software yang tidak diperbarui atau perangkat dengan celah keamanan terbuka.
Selain itu, audit juga mencakup aspek peninjauan terhadap keamanan fisik, seperti implementasi enkripsi disk, penggunaan Multifactor Authentication (MFA), dan kontrol akses fisik ke data center.
Membandingkan Internal vs Eksternal Cybersecurity Audit
Seperti yang telah disinggung sekilas di atas, cybersecurity audit dapat dilakukan oleh pihak eksternal maupun internal. Internal dan eksternal audit memiliki pendekatan dan tujuan yang berbeda, namun saling melengkapi.
Internal audit dilakukan secara berkala oleh tim keamanan internal untuk memastikan bahwa kontrol dan kebijakan keamanan telah dijalankan dan baik untuk mendukung strategi manajemen risiko perusahaan. Audit ini bersifat proaktif dan umumnya menjadi bagian dari proses monitoring berkelanjutan untuk memperbaiki titik kelemahan sebelum menjadi ancaman serius.
Sementara itu, eksternal audit melibatkan pihak ketiga independen untuk memberikan penilaian objektif terhadap postur keamanan suatu perusahaan. Pendekatan ini penting untuk membangun kepercayaan pelanggan dan regulator karena dapat menunjukkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan risiko keamanan. Audit eksternal juga sangat berguna untuk memenuhi kewajiban kepatuhan terhadap standar seperti ISO 27001, GDPR, dan UU PDP.
Solusi Cybersecurity Audit dari Jedi
Untuk memastikan perusahaan Anda menerapkan cybersecurity audit sesuai standar, Jedi menawarkan solusi yang adaptif dan modern. Solusi cybersecurity audit dari Jedi dapat membantu perusahaan memantau, menilai, dan meningkatkan postur keamanan secara menyeluruh.
Dengan real-time cybersecurity ratings, Anda dapat segera mengetahui tingkat keamanan perusahaan dari perspektif eksternal, lengkap dengan skor dan indikator risiko yang mudah dipahami. Dilengkapi dengan automated alerts dan rekomendasi perbaikan, tim IT dapat cepat merespons kerentanan yang terdeteksi.
Selain itu, fitur compliance ready reports mempermudah perusahaan dalam menyiapkan audit dan memenuhi persyaratan regulasi ISO 27001 dan UU PDP secara efisien. Fitur unggulan seperti Security Ratings, Issue-Level Findings, dan Compliance Mapping memastikan perusahaan dapat mendeteksi celah keamanan lebih awal, meningkatkan kepercayaan stakeholder melalui visibilitas yang transparan, hingga menhemat waktu dan biaya berkat pemantauan otomatis dan terpusat sesuai kebutuhan bisnis modern.
Baca Juga: Waspadai Downtime! Ini Solusi IT Operations Management yang Bikin Bisnis Anda Selalu Siap
Mengapa Pilih Security Scorecard Jedi Solution?
Security Scorecard dikenal sebagai salah satu platform populer dalam memberikan penilaian keamanan siber secara menyeluruh dan tepercaya. Dibandingkan metode audit konvensional, Security Scorecard membantu perusahaan mengevaluasi postur keamanan secara real-time dan berbasis data eksternal sehingga mendapatkan gambaran yang lebih akurat terhadap potensi risiko.
Salah satu keunggulan utama Security Scorecard yakni kemampuan memberikan automated, continuous, dan scalable monitoring, termasuk terhadap client dan vendor eksternal yang kerap menjadi titik lemah dalam rantai keamanan. Platform ini juga dapat menyajika temuan dalam level yang bisa ditindaklanjuti langsung, sekaligus pemetaan skor keamanan terhadap standar global seperti NIST, ISO, dan GDPR.
Dapatkan Solusi Security Scorecard Hanya di Jedi
Jedi Solution sebagai bagian dari CTI Group, menghadirkan Security Scorecard sebagai solusi cybersecurity audit yang dapat membantu perusahaan melakukan audit keamanan secara mudah dan berbasis data untuk memenuhi persyaratan kepatuhan. Didukung tim ahli IT berpengalaman dan bersertifikat, Jedi memastikan setiap solusi diimplementasikan sesuai standar global dan best practice industri tanpa trial and error.
Saatnya membangun budaya keamanan yang lebih proaktif dan berbasis risiko dengan menerapkan audit untuk memperkuat strategi keamanan siber secara berkelanjutan. Segera hubungi tim Jedi dengan mengklik link ini untuk memulai tahap konsultasi agar tim kami dapat membantu Anda melakukan cybersecurity audit dengan tepat.
Penulis: Ervina Anggraini – Content Writer CTI Group